Novel terbaru Dewi Lestari berjudul perahu kertas, akan diangkat ke layar lebar. Dibandingkan lima novel terdahulunya, novel setebal 444 halaman ini memang dirasakan Dee, sapaan akrab Dewi Lestari, paling cocok untuk divisualisasikan. “bisa dibilang ini (perahu kertas) kisah yang paling filmis. Bisa digarap menjadi sebuah skenario karena unsur dramanya sudah kuat,” tutur Dee suatu ketika.
Novel ini awalnya diedarkan secara digital oleh sebuah operator selular. Sejak perahu kertas ditulis, Dee memang sudah berharap cerita ini akan diangkat ke layar lebar. Judul novel yang awalnya berjudul keenam dan kugy, atas usulan kakaknya pun akhirnya diganti. “Perahu kertas adalah obyek metaforik yang bisa dikembangkan dalam segi makna dan visual,”lanjut dee.
Niat untuk dibikin film juga ia tempuh dengan menggandeng bentang untuk menjadi penerbit novelnya. Bentang merupakan bagian dari Mizan Publishing yang latif mengangkat novel ke layar lebar, seperti laskar pelangi. Namun, belum ada perjanjian resmi yang memastikan karyanya akan difilmkan. Jika nantinya benar dijadikan film, Dee ingin dilibatkan dalam penulisan dan kasting. “kalau tak melibatkan penulisan akan banyak disenterpretasi,” tandas Dee. (sutar/kokpas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar