alamat redaksi

Alamat Redaksi : Yayasan Buddhayana Vidyalaya Jl. Sultan Haji No.80, Sepang Jaya Kec. Kedaton Bandar Lampung

Edisi Buletin

Sabtu, 26 Februari 2011

Menangislah Jika Kau Menginginkannya


sering menghiasi wajah ini. Jika seseorang sedang bahagia, ia akan tersenyum lepas, tertawa kecil, tertawa terbahak-bahak, memeluk seseorang, bahkan juga ada yang menangis haru karena bahagia.

Banyak cara untuk meluapkan kegembiraan. Dalam dunia ini, tidak hanya ada sisi kebahagiaan saja, juga ada sisi kesedihan. Bagaimana seseorang melupakan kesedihannya? Ada yang memendamnya di hati dengan tidak berekspresi, ada yang menitikan air mata saja, ada yang menangis sedu.

Namun umumnya, kebanyakan orang menganggap, jika menangis berarti dirinya lemah. Tidak kuat menghadapi hal yang tidak menyenangkan. Sebenarnya menangis adalah luapan dari perasaan di hati. Untuk apa menahan tangisan? Apakah dengan menangis maka diri kita menjadi lemah? Saya ingin mengajak pembaca merenung.

Saat pertama kali dilahirkan, kita sudah menangis. Saat kecil, saat kita terluka karena jatuh atau hal lainnya kita juga menangis. Namun pada saat dewasa, saat kita menghadapi hal yang tidak menyenangkan kita sering kali menahan air mata ini. Karena dengan anggapan akan terlihat lemah jika kita menangis.

Untuk apa menahan tangisan? Jika memang kita ingin menangis, menangislah. Seperti pula dengan tersenyum, jika kita ingin tersenyum, tersenyumlah.  Dengan mengeluarkan air mata kita sebenarnya sudah mengeluarkan rasa sesak di hati. Jangan biarkan hati kita merasakan sesak, karena hal itu akan tidak baik untuk kesehatan. Dapat menimbulkan stress bahkan depresi.


Luapkan kesedihan dengan tangisan jika itu dapat membuat hati kita menjadi nyaman. Kenyamanan tersebut akan membawa dampak yang sangat baik bagi kesehatan fisik maupun psikis tubuh. Menangis dapat membuat seseorang merasa lebih baik karena air mata yang keluar berfungsi menghapus ketegangan syaraf pada tubuh.
 Banyak psikolog  merekomendasikan jika seseorang sedang menghadapi masalah, jalan keluar pada awalnya adalah dengan menangis. Menangis merupakan tahap awal menyembuhkan stress.  Air mata yang keluar ini adalah air mata emosional. Dikutip dariwww.epochtimes.co.id, manusia biasanya meneteskan tiga jenis ai mata, air mata yang paling fundamental adalah saat kita mengedipkan mata dan air mata akan membasahi bola mata, kedua adalah air mata pantulan saat kita mengalami luka atau terkontak dengan gas yang merangsang mata, yang ketiga adalah air mata yang menetes saat kita menangis.Menurut ahli biokimia dari Universitas Minnesota Wiliam seperti yang dikutip dari air mata yang bersifat perasaan jenis proteinnya lebih besar 20-25 persen disbanding air mata pemantulan apalagi kadar kalium adalah empat kali lipatnya.

Dengan menangis, maka kita dapat menghapus ketegangan syaraf pada tubuh dan akan membawa efek pada kesehata yang sangat baik. Menangislah jika ingin menangis, menangis jika tangisan itu dapat membalut hati yang sedang galau. Jangan tahan air mata, jika kita akan merasa nyaman setelah menangis.

Ditulis oleh: Vinna Waty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar